Pakai PayLater Harus Penuh Pertimbangan & Bijak, Gini Caranya

Sebelum mengunduh aplikasi PayLater, salah satu hal yang harus kita pahami adalah definisi dan fungsi dari PayLater itu sendiri. 

Sama seperti kartu kredit, pada dasarnya akses PayLater hanya sebatas alat pembayaran yang sah yang bisa membantu kita memproses transaksi dengan mudah. Bedanya dengan opsi pembayaran lain, ada tagihan yang harus dibayar apabila kita transaksi pakai PayLater atau kartu kredit. 

Makanya, penggunaan PayLater haruslah dilakukan dengan bijak. Kalau salah langkah dan digunakan semaunya, PayLater malah bisa membawa bumerang bagi kondisi keuangan. 

Nggak susah kok untuk bisa bijak pakai PayLater. Kita bisa memulainya dengan 4 langkah ini. Yuk, cobain, khususnya kalau kamu berencana buat akun PayLater dan menjadikannya alat untuk mempermudah transaksi harian!

  • Pertimbangkan tujuan penggunaan PayLater, apakah benar perlu?

Kalau belum pernah punya akses kredit, misalnya kartu kredit bank, layanan PayLater seperti Kredivo mungkin cocok jadi pilihan. Sebab, layanan yang ditawarkan Kredivo nggak sebatas untuk belanja online dan bayar nanti, tapi bisa juga digunakan untuk cicilan sampai 24 bulan dan pinjaman tunai. Semua all in one dalam satu aplikasi. Bisa dibilang, Kredivo cocok jadi alternatif dari kartu kredit untuk mempermudah beragam transaksimu. 

Tapi, misalnya kamu sudah punya kartu kredit bank atau akses kredit sejenis, apakah masih perlu pakai layanan PayLater? Nah, hal ini harus dipertimbangkan ulang. Sebab, dengan daftar layanan PayLater, akses kredit yang kamu punya akan bertambah. Kalau semua akses kredit digunakan, bisa-bisa tagihannya jadi bengkak. 

  • Selalu menghitung simulasi cicilan & bunga sebelum bertransaksi

Beberapa layanan PayLater, kini sudah punya fitur yang mumpuni termasuk fitur simulasi cicilan sebelum kita bertransaksi. Di Kredivo, kamu bisa menemukan fitur Kalkulator Cicilan yang bisa menghitung jumlah angsuran per bulan berdasarkan harga atau nominal barang yang mau dibeli.

Dengan tahu berapa simulasi cicilan dan bunganya, kamu jadi bisa tahu apakah angsurannya sesuai atau tidak dengan kemampuan keuanganmu. MIsalnya, kamu berencana kredit HP baru, tapi sanggupnya hanya mengangsur atau mencicil sebesar Rp 800 ribu per bulan selama 6 bulan. Dari sini, kamu bisa mulai mengeksplor berbagai tipe HP yang spesifikasi dan harganya cocok, lalu menghitung simulasinya lewat aplikasi PayLater yang kamu gunakan. 

Jadi, transaksi PayLater yang kamu lakukan nantinya, masih sejalan dengan kemampuan keuangan dan meminimalisir risiko kredit macet. 

  • Jangan gunakan PayLater kalau utang sudah lebih dari 30% gaji

Cara sederhana untuk tahu apakah kondisi keuanganmu masih baik untuk ambil cicilan baru adalah dengan menghitung jumlah utang sekarang. Kalau utang yang kamu bayarkan setiap bulan cicilannya masih kurang dari 30% total gaji, bisa dibilang, kondisi keuanganmu masih sehat. Tapi sebaliknya, kalau sudah lebih dari 30% gaji digunakan untuk bayar angsuran, berarti kamu harus setop sementara pakai akses kredit maupun PayLater. 

Sebab, makin besar rasio utang terhadap gaji, akan berisiko bagi kebutuhan lain. Bisa-bisa, banyak kebutuhan yang nggak terpenuhi karena uangnya terpakai untuk bayar cicilan. Di sinilah pentingnya untuk tetap menjaga rasio utang di bawah 30% penghasilan, agar keuanganmu tetap stabil. 

  • Tanggal transaksi pakai PayLater disesuaikan dengan tanggal gajian

Biasanya, tanggal jatuh tempo tagihan PayLater adalah 30 hari sejak tanggal transaksi atau di bulan berikutnya. Otomatis, supaya bisa bayar tagihan tepat waktu, kamu perlu menyesuaikan tanggal transaksi dengan tanggal kamu gajian. Jadi, misalnya kamu gajian di rentang tanggal 1 – 10 setiap awal bulan, maka transaksi pakai PayLater idealnya dilakukan dengan mengacu pada tanggal ini. Alhasil, tanggal jatuh tempo pembayarannya bisa tepat dengan tanggal gajian atau setelah gajian. 

Leave a Comment