Ciri-Ciri Popok Bayi yang Tidak Menyebabkan Iritasi pada Kulit

Setelah menjadi ibu, tentu apapun yang berhubungan dengan anak akan menjadi prioritas. Ada banyak sekali permasalahan yang bisa timbul pada bayi jika ibu lengah. Salah satu masalah yang meresahkan adalah terjadinya ruam popok karena iritasi kulit akibat pemakaian popok bayi. Iritasi biasanya terjadi pada area pantat bayi, paha, atau bahkan di alat kelaminnya yang terlihat memerah. Maka penting sekali untuk mengetahui ciri-ciri popok bayi yang tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.

1. Popok yang Kestabilan PH Terjaga

Popok memiliki tiga lapisan yaitu lapisan dalam, lapisan inti, dan lapisan luar. Ciri popok yang tidak menyebabkan iritasi, salah satunya adalah memiliki kemampuan mempertahankan kestabilan pH pada permukaan popok. Sehingga, kulit akan terjaga dengan permukaan yang cenderung tetap kering. Popok yang aman tentunya sudah teruji secara klinis sehingga aman untuk digunakan oleh kulit sensitif. Biasanya keterangan sudah teruji secara klinis atau memiliki kestabilan pH yang aman dicantumkan pada bagian kemasan popok.

2. Tidak Mengganggu Aktivitas Bayi

Kenyamanan bayi menjadi hal yang sangat penting diperhatikan karena mempengaruhi segala aspek. Saat bayi tidak merasa nyaman dengan popok yang digunakan, bayi akan mengalami kesulitan beraktivitas atau bergerak.

Kesulitan bergerak bisa disebabkan karena popok yang ukurannya tidak sesuai atau bahannya yang tidak nyaman, sehingga menimbulkan gesekan pada kulit yang akhirnya bisa menyebabkan ruam. Jadi, salah satu ciri popok yang tidak menyebabkan iritasi adalah popok yang membantu bayi untuk bebas bergerak tanpa rewel.

Popok yang Anda pilih seharusnya memiliki bentuk yang tetap tipis dan bertekstur lembut. Terlebih bagi bayi yang sedang pada fase belajar merangkak dan berjalan. Popok tidak akan menggembung terlalu besar saat telah terisi dan membuat bayi tetap leluasa bergerak. Popok yang bentuknya terlalu tebal saat terisi juga akan mengganggu sirkulasi udara pada kulit bayi yang dampaknya menyebabkan munculnya iritasi.

3. Daya Serap Berkali Lipat

Iritasi dapat terjadi saat kotoran pada popok merembes atau tidak tertampung dengan baik. Cegah iritasi pada kulit bayi dengan memilih popok yang memiliki daya serap tinggi atau berkali-kali lipat.

Popok yang kualitasnya tidak diragukan tentunya memiliki daya serap yang optimal sehingga bagian permukaan popok tidak terasa basah. Daya serap yang bagus pada popok ini juga akan memberikan kenyamanan pada bayi saat tidur di malam hari, yang penggantian popoknya tidak sesering saat di siang hari.

Popok yang tidak menyebabkan iritasi juga memiliki daya serap yang baik sehingga tidak membuat popok menjadi menggumpal. Popok yang tidak menggumpal ini tetap memberikan kenyamanan meskipun popok sudah terisi cairan urin atau tinja.

4. Bebas Zat Berbahaya

Bayi hingga balita masih rentan mengalami iritasi pada kulit dari popok yang digunakan. Penting bagi Anda untuk memilih popok yang bebas kandungan berbahaya pada zat pewarnanya. Biasanya pewarna digunakan pada bagian permukaan luar popok berupa gambar atau tulisan. Pastikan pewarna popok tersebut tidak luntur saat digunakan. Zat pewarna yang aman diantaranya adalah pewarna kimia disperse blue 106, disperse blue 124, disperse yellow 3, dan disperse orange.

Pastikan juga popok tidak mengandung zat berbahaya dari kandungan parfum. Popok dengan aroma parfum sebenarnya tidaklah dibutuhkan. Jauh lebih aman untuk memilih popok yang tidak berbau untuk mencegah peluang bayi mengalami iritasi karena kandungan yang ada pada aroma parfumnya.

Bahan yang aman dengan daya serap tinggi anti bocor adalah super absorbent polymer (SAP). Bahan yang sudah terbukti aman sejak tahun 1980 terbukti tidak menyebabkan iritasi pada bayi. Hindari popok yang menggunakan bahan phthalate meskipun dalam jumlah kecil agar terhindar juga dari resiko buruk pada kesehatan si kecil.

5. Perhatikan Tanggal Kedaluwarsa

Tak hanya makanan, benda yang akan digunakan seperti popok juga harus diperhatikan tanggal kedaluwarsanya. Hal ini mengingat popok memiliki berbagai kandungan yang digunakan untuk proses penyerapan. Maka, jangan sampai Anda menggunakan popok kedaluwarsa pada si kecil. dengan melihat bagian kemasan popok. Cegah kerusakan pada popok dengan menyimpannya pada tempat kering dan bebas sinar matahari agar kualitasnya tetap terjaga.

6. Sudah BerlabelĀ  Hypoallergenic

Ciri popok paling aman dari risiko iritasi adalah memilih popok yang sudah berlabel hypoallergenic. Hypoallergenic menandakan popok bebas dari berbagai jenis bahan dan zat yang bisa memicu alergi. Anda bisa melihat langsung di bagian kemasan atau Anda cari tahu ke situs popoknya. Popok dengan label ini tentunya aman digunakan mulai dari kategori bayi baru lahir sampai usia selanjutnya.

Penting sekali untuk cerdas memilih popok yang tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Sebagai rekomendasi, Anda bisa memilih popok Baby Happy yang punya daya serap tinggi, bebas zat berbahaya, dan sudah pasti aman. Ingat, perawatan kulit bayi juga memerlukan waktu dan jika sudah menginfeksi bisa memerlukan biaya yang banyak untuk pengobatan. Pilihlah popok yang tepat sesuai usia atau berat badan bayi. Bayi nyaman, ibu pun akan bahagia.